Jika Anda pernah bermimpi menyusuri sungai di hutan sambil melihat orangutan di alam liar, Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan adalah tempat yang tepat untuk mewujudkan impian tersebut. Dengan konsentrasi orangutan terbesar di dunia, lebih dari 6000 individu, Anda memiliki kesempatan terbaik untuk melihat mereka di sini! Terletak jauh di jantung Kalimantan Tengah, permata tersembunyi ini merupakan salah satu petualangan ekologi terbaik di Indonesia. Baik Anda pencinta satwa liar, wisatawan yang peduli konservasi, atau sekadar mencari pelarian yang benar-benar unik, Tanjung Puting adalah tempat yang tepat untuk Anda.
Apa Itu Tanjung Puting
Taman Nasional Tanjung Puting adalah hutan hujan tropis yang rimbun dan kaya akan keanekaragaman hayati yang terletak di Kalimantan Tengah, Kalimantan, Indonesia. Taman ini merupakan salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana Anda dapat melihat orangutan di habitat aslinya. Awalnya dilindungi pada tahun 1936 dan dinyatakan sebagai taman nasional pada tahun 1996, taman ini sekarang menjadi cagar biosfer yang diakui UNESCO dan rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan.
Tempat ini juga merupakan rumah bagi Borneo Foundation International, sebuah organisasi yang didirikan oleh Dr. Birute Galdikas, untuk tujuan penelitian dan konservasi orangutan. Di sini, Anda dapat melihat primata liar dan yang telah direhabilitasi di sepanjang Sungai Sekonyer dan di tempat-tempat pemberian pakan.
Apa yang harus dilakukan di sini
Pelayaran rumah perahu selama beberapa hari di Sungai Sekonyer adalah cara paling umum untuk menjelajahi taman nasional ini. Anda akan meluncur melintasi hutan lebat dengan rumah perahu tradisional (dikenal secara lokal sebagai klotok), melihat orangutan Kalimantan, bekantan, kera, siamang, rangkong, dan masih banyak lagi. Sebagian besar rencana perjalanan akan mencakup kunjungan ke tempat pemberian makan seperti Camp Leakey yang terkenal serta pendakian singkat melintasi hutan hujan.
Perlu diketahui bahwa rumah perahunya agak sederhana, menyediakan fasilitas tidur dasar (kasur di dek dengan kelambu) dengan fasilitas standar termasuk toilet dan pancuran bergaya Barat. Sebagian besar operator sudah termasuk semua makanan di atas kapal, serta beberapa wisata sampingan seperti trekking malam dan naik kano.

Apakah Layak untuk Pergi?
Jika Anda pecinta satwa liar, tempat ini sungguh impian. Tanjung Puting adalah salah satu destinasi terbaik di dunia untuk melihat orangutan semi-liar maupun liar dari dekat, sekaligus mendukung upaya konservasi penting. Bahkan, salah satu hal favorit kami dari destinasi ini adalah bagaimana masyarakat setempat terlibat dalam konservasi satwa liar, dengan beberapa operator tur menyumbangkan sebagian keuntungan mereka untuk membeli kembali lahan habitat orangutan.
Untuk siapa ini?
Petualangan ini sempurna untuk pecinta alam, pelancong ramah lingkungan, dan siapa pun yang mencari sesuatu yang bermakna dan mendalam. Cocok untuk pasangan, keluarga dengan anak yang lebih besar (kami merekomendasikan usia 10 tahun ke atas), dan bahkan pelancong wanita solo (ada beberapa perusahaan yang dipimpin oleh wanita dan pemandu wanita). Bersiaplah untuk sedikit pesona pedesaan—ini bukan perjalanan mewah, tetapi kaya akan pengalaman.
Cara Menuju ke Sana
Terbanglah ke Bandara Iskandar di Pangkalan Bun, tersedia penerbangan harian dari Jakarta dan Surabaya. Batik Air adalah pilihan terbaik Anda untuk keandalan, namun Nam Air juga mengoperasikan rute ini. Dari bandara, Anda akan dijemput oleh pemandu atau Anda dapat naik taksi resmi ke kota. Tur biasanya dimulai dari Kumai di dekatnya, dan operator tur Anda akan mengatur transfer dari hotel Anda ke kapal.
Waktu Terbaik untuk Pergi
Musim kemarau dari Juni hingga September adalah waktu yang paling populer, dengan cuaca yang menyenangkan dan visibilitas satwa liar yang tinggi. Untuk pengunjung yang lebih sedikit, pertimbangkan bulan Maret hingga Mei—terutama selama musim buah, ketika orangutan berkumpul di dekat sungai. Musim hujan dari Desember hingga Februari bisa cukup basah, tetapi tetap menawarkan kesempatan yang baik untuk melihat kera besar ini dan menghindari keramaian.
Berapa Banyak Waktu yang Harus Dihabiskan
Kebanyakan pengunjung memilih pelayaran sungai tiga hari 2 malam, yang cukup untuk mengunjungi situs-situs penting dan menikmati suasana hutan. Namun, kami sangat menyarankan untuk meluangkan satu hari ekstra dan memilih pelayaran 4 hari 3 malam yang mungkin pengalaman yang lebih tenang dan tidak terburu-buru, serta lebih banyak kesempatan untuk menyatu dengan ritme taman dan melihat lebih banyak satwa liar di sepanjang sungai.
