Menu

Wisata Alam Menyelusuri Sungai Sekonyer – Taman Nasional Tanjung Puting

Menuju ke hutan untuk melihat orang utan dan hewan-hewan tropis eksotis lainnya dan akan mulai mengetahui bagaimana Taman Nasional Tanjung Puting sebenarnya. Tanjung Puting berada di Kalimantan Tengah. Lingkungan hutan yang menakjubkan membuat tempat luar biasa ini harus dikunjungi jika anda penyuka petualangan di alam terbuka.

Karena tanaman di Tanjung Puting menunjang populasi hewan yang banyak, taman ini menjadi salah satu tempat terpenting di Asia Tenggara untuk pelestarian hewan primata, burung, reptil dan ikan. Untuk mencapai Taman Nasional Tanjung Puting, angkutan paling populer adalah ‘klotok’. Klotok adalah sebutan untuk perahu tradisional bermotor yang digunakan di sungai-sungai di Kalimantan. Klotok yang gunakan berukuran sekitar 3m x 12m, terdiri dari dua lantai. Lantai dasar digunakan oleh kapten, awak klotok, juru masak dan pemandu. Sedangkan lantai utama (atas) dihuni oleh penumpang atau wisatawan yang digunakan untuk tempat bersantai, meja makan dan fasilitas untuk tidur.

Pemberhentian pertama adalah Tanjung Harapan, 15 kilometer dari muara Sungai Sekonyer. Di camp ini terdapat satu petak lahan yang ditanami tanaman-tanaman obat yang endemik di Pulau Kalimantan. Terdapat pula pusat informasi yang berisikan informasi-informasi mengenai tanaman endemik setempat dan juga tentang orangutan. Sore hari adalah saat yang tepat untuk mengamati kawanan bekantan (bahasa Inggris: proboscis monkey). Sepanjang malam, bekantan tinggal berkelompok di atas pohon, terutama di sisi sungai. Sedangkan siang hari mereka mencari makan ke dalam hutan. Sore dan pagi hari adalah saat yang tepat untuk mengamati bekantan, mereka mudah ditemukan di sisi sungai, dan matahari masih bersinar sehingga tak sulit untuk mengamati mereka. Ciri fisik bekantan adalah jantannya berhidung panjang dan besar, dan semakin besar hidungnya semakin disukai betina.

Perjalanan ke Pondok Tanggui. sama seperti Tanjung Harapan, atraksi utama Pondok Tanggui adalah orangutan. Di Pondok Tanggui, pemberian makan dimulai pukul 9 pagi, dari dermaga Pondok Tanggui ke tempat pemberian makanan ditempuh dengan berjalan kaki sepanjang 1 kilometer selama 25 menit. Dari Pondok Tanggui, perjalanan dilanjutkan menuju Camp Leakey, yaitu tempat dimana penelitian orangutan dimulai. Camp Leakey terletak Sungai Sekonyer Kanan, yaitu anak sungai Sekonyer yang lebarnya lebih kecil daripada Sungai Sekonyer. Tak seperti Sungai Sekonyer yang berwarna kecoklatan akibat aktivitas masyarakat dan perkebunan di hulu sungai, Sungai Sekonyer Kanan berwarna hitam. Percabangan ini berjarak sekitar 7 km dari dermaga Pondok Tanggui ke arah hulu, dan perjalanan memakan waktu 45 menit. Dari dermaga Camp Leakey harus berjalan di atas papan kayu sejauh 400 meter untuk mencapai pusat Camp Leakey. Camp Leakey memiliki pusat informasi yang terdiri dari berbagai macam informasi tentang orangutan seperti makanan dan kebiasaannya. Di sini ada foto Birute Galdikas di sampul National Geographic tahun 1975, dan anaknya, Fred Galdikas, yang sedang mandi dengan orangutan di sampul National Geographic tahun 1980. Ada pula satu dinding terisi penuh dengan silsilah orangutan di area sekitar Camp Leakey.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *